29 Agustus 2007

Sehat Dengan Telur Cuka

Tulisan uda lama banget dari Prof Hembing. Semoga berguna...

Telur sepertinya hampir semua kalangan masyarakat mengenalnya. Telur merupakan bahan makanan yang mengandung protein hewani tertinggi setelah susu. Dengan cara yang cukup sederhana, telur dapat dipakai sebagai hidangan yang lezat dan bergizi.
Meskipun masyarakat luas sudah mengenal telur, namun belum banyak yang mengetahui khasiat telur bagi kesehatan. Telur juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan berbagai penyakit. Menurut pengobatan Tiongkok, telur ayam merupakan benda yang memiliki cairan darah dan di dalamnya tersimpan energi vital dan mengandung jiwa baru.
Telur cuka mengandung protein, lemak, garam inorganik, karbohidrat, zat kapur, zat besi, vitamin A, B1, B2, B6, C, D dan E, sodium, ferment, fruktosa, asam amino, asam aldehida, asam asetat, asam malat, asam laktat, asam asetonat, asam sirat, asam oksalat, asam suksinat, kalium, kalsium, fosfolifid, kolesterol, zink, cuprum, fosforus, glukosa, gliserin, maltosabiosa, dan lain-lain.
Cara membuat telur-cuka:
Telur ayam kampung atau telur ayam negeri dicuci, lalu dibersihkan dengan kain atau tisu. Masukkan telur ayam ke dalam toples kaca atau periuk tanah, lalu masukkan cuka beras putih hingga telur terendam.
Toples atau periuk tanah ditutup rapat kemudian disimpan selama 2-4 hari (2 x 24 jam) atau lebih hingga telur membengkak (lebih besar dari ukuran semula) dan kulit telur menjadi lembut. Selama perendaman, tambahan lagi cuka beras putih jika telah berkurang hingga telur tetap terendam.
Telur cuka sudah dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan, tetapi sisa cuka beras rendaman tyelur jangan dibuang. Telur diangkat, dipecahkan dan isinya dimasukkan ke dlam gelas atau mangkuk, lalu masukkan 200 cc sisa cuka beras sisa rendaman tadi, kemudian disimpan atau dimasukkan ke dalam lemari pendingin (kulkas) selama 1 malam. Konsumsikan telur tersebut 10-40 cc atau 4 sendok dan boleh ditambah air matang secukupnya. Lakukan 2-4 kali sehari.
Khasiat telur cuka, tekanan darah tinggi (hipetensi), anemia, stroke ringan, peredaran darah tidak lancar, obesitas, radang tenggorokan dan pencernaan, diabetes, pegal linu pada punggung, mengatasi nyeri saraf, hernia dan kejang jantung.
Pengkonsumsian telur cuka: dalam pengkonsumsian telur cuka, terdapat beberapa hal berikut perlu diperhatikan. Jangan minum obat sejenis alkali (basa) sebelum dan sesudah makan atau minum telur cuka atau cuka beras. Setelah makan atau minum telur cuka, segera berkumur agar gigi tidak rusak.
Ketika minum telur cuka (cuka beras), boleh ditambah dengan air matang. Penderita tukak lambung, cairan lambung berlebihan, tekanan darah rendah, pada lansia, radang ginjal, dan pengerasan lever dilarang mengkonsumsi telur cuka.
Bagi penderita maag, minum cuka bras sebaiknya setelah makan. Akan tetapi jika terasa tidak enak dalam jangka waktu lama, sebaiknya pengkonsumsian cuka beras dihentikan. Jika cocok pemakaian telur cuka dapat dilanjutkan. Di bawah pengaruh cuka beras, pencemaran bakteri dalam telur dapat dicegah.
Lesitin, kolina (choline), dan biotin, yang dilepaskan dari kuning telur mudah diserap oleh tubuh dan mengembangkan fungsi fisiologisnya. Kulit telur yang direndam dengan cuka akan menjadi kalsium asetat yang dapat sepenuhnya diserap oleh usus yang dapat membantu pertumbuhan tulang dan sangat baik untuk mencegah tekanan darah tinggi.
Mekanisme Telur Cuka : Sebagai salah satu sumber zat gizi, sebelum sampai kepada sel-sel jaringan tubuh untuk menjalankan fungsinya, telur cuka harus melalui suatu proses pencernaan. Proses ini mengubah telur cuka dan makanan lain menjadi bentuk yng lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh tubuh dan masuk ke dalam aliran darah dan pembuluh limfa untuk didistribusikan ke seluruh sel tubuh. Proses penyerapan ini melalui tiga fase, yaitu pencernaan, penyerapan dan metabolisme.
Dalam kondisi normal, struktur dan proses pencernaan terjadi dalam saluran makanan. Telur cuka masuk ke mulut dan ditelan oleh faring, melewati kerongkonga menuju lambung. Di dalam lambung, kantung otot lambung mengolah dan melarutkan sebagian dengan mengeluarkan getah lambung, kemudian kandung empedu dan pankreas mengeluarkan getah-getah cerna ke dalam usus dua belas jari. Setelah itu, zat-zat tersebut dialirkan ke sel/jaringan melalui proses penyerapan.
Zat-zat yang terkandung pada telur cuka akan diubah menjadi bentuk-bentuk energi yang diperlukan tubuh. Hal ini merupakan proses metabolisme yang diperlukan bagi pertumbuhan dan menghasilkan energi. Menurut para ahli dari hasil penelitian ilmiah yang dilakukan diketahui bahwa manusia memanfaatkan lemak, gula, dan protein sebagai bahan untuk membangun energi dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.
Pemanfaatan Telur Cuka:
Darah Tinggi: 1 butir telur direndam dengan 60 cc cuka beras selama 1 hari. Kemudian bagi telur cuka tersebut untuk 6 kali minum. Lakukan 3 kali sehari.
Anemia: 2 butir telur cuka dicampur dengan 15 gram jahe yang sudah dipotong-potong, bawang merah dan garam secukupnya, lalu aduk hingga rata. Kemudian digoreng menjadi telur dadar, tambahkan lagi cuka bras 15 cc. Makanlah selama beberapa hari.
Pegal linu:1 buah pisang dikupas kulitnya dipotong, 50 gram wortel, 20 gram apel yang telah dipotong-potong dan diblender. Kemudian tambahkan 1 butir telur cuka, 100 cc susu sapi dan 100 cc cuka beras lalu diaduk rata. Minumlah jus ini setiap hari, tambahkan madu secukupnya bila suka.
Mengatasi obesitas: 1 butir telur cuka direndam dengan 200 cc cuka beras selama 1 hari. Kemudian bagi telur cuka tersebut untuk diminum 5-7 kali. Sebaiknya telur cuka diminum sebelum tidur.
Hernia: 2 butir telur cuka diaduk dengan 250 cc cuka beras, kemudian direbus dengan api kecil hingga tersisa setemngahnya dan diminum selagi hangat. Dosis dan pemakaian telur cuka secara kontinu dan bertahap serta dilakukan secara interval waktu tertentu akan meningkatkan konsentrasi telur cuka dalam tubuh. Penggunaan telur cuka secara tepat akan menimbulkan reaksi yang sangat baik dalam tubuh.
(Prof HM Hembing Wijayakusuma adalah
Ketua Umum Himpunan Pengobat Tradisional
dan Akupunktur Se-Indonesia (HIPTRI)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

saya tertarik dengan artikel yang bapak tulis...boleh saya copy paste pak?tentu dengan mnyertakan nama bapak..
terimakasih

Unknown mengatakan...

senang ketemu info kesehatan ini pak, oia hati-hati resiko sering kencing